Pemodelan dan Desain Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Gedung Disnakertrans Kabupaten Bandung Barat
Abstract
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia berkembang pesat setelah beberapa peraturan pemerintah dibakukan sebagai peran dalam mendorong peningkatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan mendukung sumber energi lain selain energi fosil. Sistem PLTS atap diwajibkan bagi gedung pemerintah guna menunjang energi listrik bahkan bisa mendukung listrik jaringan utilitas. Dalam makalah ini suatu desain mencakup potensi pembangkitan, perhitungan kapasitas panel surya, mounting system, estimasi kapasitas dan jumlah baterai serta pilihan kapasitas inverter dengan pilihan kapasitas dan variasi hari otonom dipaparkan untuk gedung pemerintah yaitu dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi (Disnkertrans) Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian serta simulasi yang telah dilakukan kapasitas panel surya dengan daya pembangkitan sebesar 351 MWh dalam satu tahun dengan total panel surya sebanyak 958 buah 225Wp dengan efisiensi 13,6% dan daya yang dibangkitkan oleh PLTS atap adalah sebesar 215550 Wp. Jumlah baterai didesain memiliki kapasitas yang beragam sesuai dengan hari otonom yang tersedia dan maksimum kapasitas baterai yang diperoleh untuk 12V/100Ah adalah 2925000Wh, otonom 4 hari sebesar 3900000Wh dan otonom 5 hari sebesar 4875000Wh. Sedangkan kapasitas dan jumlah inverter sebanyak 2, 5, dan 9 buah untuk masing – masing kapasitas inverter 25 kW, 50kW dan 100kW berturut-turut.
References
[2] M. Rumbayan, A. Abudureyimu, and K. Nagasaka, “Mapping of solar energy potential in Indonesia using artificial neural network and geographical information system,” Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 16, no. 3, pp. 1437–1449, 2012.
[3] M.-Q. Dang, “Solar Energy Potential in Indonesia,” in 19Th International Conference of Young Scientist, 2017, no. September 2017, p. 199.
[4] N. Heryana, B. Widodo, Qamaruzzaman, R. Purba, A. Soebagio, A. Purwadi, and H. R. Iskandar, “Analisis Ketahanan Energi dalam Elektrifikasi Fasilitas Umum di Pulau Sabira- Kepulauan Seribu dengan Hybrid Power Source - PV Grid Connected,” in Seminar Nasional 2018, Renewable Energy & Smart Energy Systems, 2018, pp. 130–136.
[5] A. Purwadi, Y. Haroen, F. Y. Ali, N. Heryana, D. Nurafiat, and A. Assegaf, “Prototype Development of a Low Cost Data Logger for PV Based LED Street Lighting System,” in International Conference on Electrical Engineering and Informatics, 2011, no. July, pp. 11–15.
[6] A. Purwadi, A. Rizqiawan, R. Fachrizal, and N. Heryana, “Modeling of 1 . 6 kWp Single-Phase Grid-Connected Photovoltaic System,” in The 5th International Conference on Electrical Engineering and Informatics, 2015, pp. 552–557.
[7] H. R. Iskandar, E. Darmawan, Y. B. Zainal, G. A. Setia, N. Winanti, and F. Haz, “Design of Solar Power Plant for Electrical Engineering Department Laboratory,” in 2nd International Conference on High Voltage Engineering and Power Systems (ICHVEPS), 2019, pp. 145–150.
[8] A. L. Vargas, F. Manuel, and M. Vivar, “IoT application for real-time monitoring of Solar Home Systems based on ArduinoTM with 3G connectivity,” vol. 1915, pp. 1–39, 2014.
[9] H. R. Iskandar, S. Sambasri, D. I. Saputra, N. Heryana, A. Purwadi, and Marsudiono, “IoT Application for On-line Monitoring of 1 kWp Photovoltaic System Based on NodeMCU ESP8266 and Android Application,” in 2nd International Conference on High Voltage Engineering and Power Systems (ICHVEPS), 2019, pp. 230–234.
[10] M. Usama, M. N. Qaiser, and H. A. Khan, “Solar Irradiance, Wind and Temperature Monitoring for Residential PV Applications,” 2015.
[11] H. R. Iskandar, Y. B. Zainal, and A. Purwadi, “Studi Karakteristik Kurva I-V dan P-V pada Sistem PLTS Terhubung Jaringan PLN Satu Fasa 220 VAC 50 HZ menggunakan Tracking DC Logger dan Low Cost Monitoring System,” in Seminar Nasional Penerapan Ipteks Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD-4), 2017, pp. 174–183.
[12] Perpres, “Lampiran 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional.” Jakarta, pp. 1–115, 2017.
[13] Permen, “Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Thn 2018 Tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT. PLN (Persero).” Jakarta, pp. 1–18, 2018.
[14] Permen, “Kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik untuk Kepentingan Sendiri yang Dilaksanakan Berdasarkan Izin Operasi,” Berita Negara Republik Indonesia, vol. 1019. pp. 1–10, 2019.
[15] S. White, Solar Photovoltaic Basics : A Study Guide for the NABCEP Entry Level Exam. 2015.
[16] R. A. Messenger and J. Ventre, Photovoltaic Systems Engineering, 2nd ed. Florida: CRC Press LLC, 2005.
[17] New Zealand Electricity (Safety) Regulations, “Australian/New Zealand Standard (Stand-alone Power System),” in New Zealand Edict of Goverment, vol. 2, AS/NZS, 2010, pp. 1–112.
[18] H. R. Iskandar, E. Taryana, and S. Syaidina, “Perancangan Kebutuhan Energi Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surys di Hanggar Delivery Center PT. Dirgantara Indonesia,” in Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SEMNASTEK), 2018, pp. 1–12.






