STUDI PENAMBAHAN GARDU SISIPAN TIPE TIANG UNTUK MENGATASI BEBAN LEBIH DI PT PLN (PERSERO) AREA CIANJUR RAYON MANDE

  • Giri Angga Setia Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Hadi Umar Setiawan Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Fauzia Haz Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Een Taryana Universitas Jenderal Achmad Yani
Kata Kunci: Beban lebih, gardu sisipan, jatuh tegangan, perhitungan optimal

Abstrak

Pada sistem distribusi terjadinya pemadaman yang diakibatkan oleh beban berlebih menyebabkan adanya kerugian baik di sisi konsumen maupun penyedia listrik. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya analisis penambahan gardu distribusi menggunakan metodologi yang akurat agar ketika diterapkan dapat menjadi solusi terhadap kebutuhan energi listrik. Beberapa tahapan metode yaitu penentuan spesifikasi tiap komponen, perhitungan optimal kapasitas tiap komponen, pengukuran nilai tegangan yang terdapat pada panel dan bagian primer trafo di gardu cantol, serta simulasi menggunakan software ETAP. Gardu cantol dipilih karena telah dilakukannya studi lapangan sesuai kebutuhan beban. Hasil analisis perhitungan menunjukkan dengan penambahan gardu sisipan maka total daya menjadi 100 kVA. Pembebanan terukur di malam hari sebesar 77,7 kVA dan siang hari sebesar 67,5 kVA. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pembebanan berada di range standar yang diizinkan di bawah 80%. Besar tegangan meningkat menjadi 0.9828 per unit dari kondisi sebelumnya terdapat jatuh tegangan mencapai 11%. Sehingga kebutuhan beban terpenuhi sesuai permintaan.

Referensi

[1] P. Harahap, M. Adam, and A. Prabowo, “Analisa Penambahan Trafo Sisip Sisi Distribusi 20 Kv Mengurangi Beban Overload Dan Jutah Tegangan Pada Trafo Bl 11 Rayon Tanah Jawa Dengan Simulasi Etab 12.6.0,” RELE (Rekayasa Elektr. dan Energi) J. Tek. Elektro, vol. 1, no. 2, pp. 62–69, 2019, doi: 10.30596/rele.v1i2.3002.
[2] G. A. Setia, G. H. M. Sianipar, and R. T. Paribo, “The performance comparison between fast decoupled and backward-forward sweep in solving distribution systems,” 3rd IEEE Conf. Power Eng. Renew. Energy, ICPERE 2016, pp. 247–251, 2016, doi: 10.1109/ICPERE.2016.7904871.
[3] G. A. Setia, F. Haz, and G. H. M. Sianipar, “Performa Metode Aliran Daya Fast Decoupled di Jaringan Distribusi,” vol. 3, no. 2, pp. 249–254, 2018, doi: 10.31544/jtera.v3.i2.2018.249-254.
[4] I. M. A. Nugraha and I. G. M. N. Desnanjaya, “Penempatan Dan Pemilihan Kapasitas Transformator Distribusi Secara Optimal Pada Penyulang Perumnas,” J. Resist. (Rekayasa Sist. Komputer), vol. 4, no. 1, pp. 33–44, 2021, doi: 10.31598/jurnalresistor.v4i1.722.
[5] K. Wahyudi Widiatmika, I. W. Arta Wijaya, and I. N. Setiawan, “Analisis Penambahan Transformator Sisipan Untuk Mengatasi Overload Padatransformator Db0244 Di Penyulang Sebelanga,” J. SPEKTRUM, vol. 5, no. 2, p. 19, 2018, doi: 10.24843/spektrum.2018.v05.i02.p03.
[6] H. Prasetijo, “Rekonfigurasi Jaringan 20 kV untuk Perbaikan Profil Tegangan dan Susut Daya Listrik,” Techno, vol. 11, no. 2, pp. 56–63, 2010.
[7] A. S. Abrar Tanjung, Ontosenno Penangsang, “Rekonfigurasi sistem distribusi untuk mengatasi beban lebih dan meminimalkan rugi-rugi pada jaring distribusi menggunakan metode heuristik algoritma,” Semin. Nas. Apl. Teknol. Inf., vol. ISSN 1907-, no. Snati, pp. 23–25, 2007.
[8] G. H. M. Sianipar, G. Angga Setia, and M. F. Santosa, “Implementation of Axis Rotation Fast Decoupled Load Flow on Distribution Systems,” 3rd IEEE Conf. Power Eng. Renew. Energy, 2016.
Diterbitkan
2022-12-30